Pembagian Tauhid Menjadi 3: Trinitas?
Penulis : Kayla Meyriva Lesmana – 09 Juni 2024
Foto : Kaligrafi kalimat Tauhid
Pada jantung agama Islam tertanam kuat konsep tauhid, sebuah kata yang berasal dari bahasa Arab berarti “mengesakan”. Tauhid bukan sekedar perkataan, melainkan landasan utama yang meneguhkan keesaan Allah SWT dalam segala aspek.
Lebih dari sekadar kata, tauhid menjadi konsep fundamental yang mendefinisikan hubungan manusia dengan Sang Pencipta. Memahami tauhid secara hakiki berarti memahami hakikat Allah SWT dan menuntun kita sebagai hamba-Nya dalam menjalankan ibadah dengan penuh ketulusan. Allah Ta’ala berfirman dalam Surah Maryam ayat 65 yang berbunyi :
رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهٖۗ هَلْ تَعْلَمُ لَهٗ سَمِيًّا ࣖ
"(Dialah) Tuhan (yang menguasai) langit, bumi, dan segala yang ada di antara keduanya. Maka, sembahlah Dia dan berteguhhatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah engkau mengetahui sesuatu yang sama dengan-Nya?"
Dalam memahami tauhid, terdapat pembagian menjadi tiga aspek, yaitu tauhid rububiyyah, uluhiyyah, dan asma wa sifat. Namun, muncul pertanyaan apakah pembagian ini sama dengan konsep Trinitas dalam agama Kristen?
Baca Juga : Bagaimana Kualitas Pendidikan Indonesia
Pembagian tauhid menjadi tiga merupakan metode untuk memahami Allah SWT secara komprehensif. Berikut penjelasan singkatnya:
Tauhid Rububiyyah menekankan keyakinan bahwa Allah SWT diyakini sebagai satu-satunya Tuhan yang menciptakan, memelihara, dan mengatur alam semesta, tidak mempunyai sekutu, tidak beranak pinak, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya.
Tauhid Uluhiyyah (Keberhakkan untuk Disembah)
Tauhid Uluhiyyah menegaskan bahwa hanya Allah SWT yang berhak disembah dan dipatuhi. Segala bentuk ibadah dan pengabdian hanya ditujukan kepada Allah SWT.
Tauhid Asma Wa Siffat (Nama-nama dan Sifat)
Tauhid Asma wa Sifat menekankan keyakinan bahwa Allah SWT memiliki nama-nama yang indah dan mulia, serta sifat-sifat yang sempurna dan berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya.
Baca Juga : Polemik Musik diantara para Ulama Masa Kini
Konsep Trinitas dalam agama Kristen meyakini bahwa Allah SWT terdiri dari tiga pribadi yang berbeda namun satu, yaitu Bapa, Anak (Yesus Kristus), dan Roh Kudus. Ketiga pribadi ini dianggap sebagai satu kesatuan, namun berbeda dalam peran dan fungsinya.
Perbedaan mendasar antara pembagian tauhid dan Trinitas terletak pada konsep ketuhanan. Islam meyakini Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang esa dan tunggal, sedangkan Trinitas meyakini adanya tiga pribadi dalam satu Tuhan.
Tauhid dan Trinitas merupakan dua konsep ketuhanan yang berbeda dalam Islam dan Kristen, masing-masing memiliki keyakinan dan ajaran tersendiri tentang hakikat dan peran Tuhan. Memahami tauhid dengan benar adalah hal yang sangat penting bagi setiap Muslim, dan memiliki pemahaman yang benar tentang kedua konsep tersebut sangat penting untuk menghormati keragaman keyakinan dan mendorong dialog antaragama. Dengan menggenggam tauhid, kita bisa terhindar dari kesyirikan (menyekutukan Tuhan) dan menguatkan keimanan kita kepada Allah SWT.