Kota Tasikmalaya, Kota Kriminal?
Penulis : Kevin Khairurrajwa Supriyatna - 10 Mei 2024
Penulis : Kevin Khairurrajwa Supriyatna - 10 Mei 2024
Foto : detik.com detikjabar - Bikin onar, remaja Tasikmalaya diciduk saat operasi geng motor.
Sebagai seorang kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah saya berpendapat Kota Tasikmalaya sudah tak layak menggandeng nama Kota Santri. Kenapa?, saya merasa prihatin dengan kondisi sosial di Kota Tasikmalaya yang semakin dipenuhi oleh berbagai kasus kriminalitas. Fenomena maraknya kasus geng motor, judi online, minuman keras, pergaulan bebas, dan pernikahan di bawah umur menunjukkan bahwa Kota Tasikmalaya menghadapi tantangan serius dalam menjaga ketertiban dan moralitas di kalangan pelajar.
Baca Juga : Polemik Musik diantara Para Ulama Masa Kini
Kasus-kasus yang mencuat tersebut bukan hanya sekadar statistik, melainkan juga mencerminkan kegagalan sistem dalam melindungi generasi muda dari pengaruh negatif. Geng motor tidak hanya mengancam keamanan jalanan, tetapi juga merusak citra Kota Tasikmalaya sebagai tempat yang aman dan nyaman untuk belajar.
Setiap malam minggu sudah menjadi jadwal rutin untuk melakukan tindakan yang dinilai salah secara moral. Telah rusak generasi ini dikarenakan lingkungan yang kurang mendukung. Entah dimulai darimana kasus seperti ini, sejarah yang mengawali “Kota Tasik Kota Santri” menjadi “Kota Tasik Kota Kriminal”.
Tentu, penegakan hukum dan peran pemerintah dalam mengatasi masalah ini penting, namun demikian, kami sebagai pelajar juga memiliki tanggung jawab untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik. Edukasi, kesadaran akan nilai-nilai moral, dan kemandirian dalam mengambil keputusan menjadi kunci untuk mengatasi permasalahan ini secara holistik.
Baca Juga : Polemik Musik diantara Para Ulama Masa Kini
Oleh karena itu, sebagai kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah, saya mengajak seluruh pelajar di Kota Tasikmalaya untuk bersatu dan berperan aktif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kriminalitas. Mari kita tingkatkan kesadaran diri, berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku, dan menjadi agen perubahan yang positif bagi lingkungan kita. Bersama, dengan gagasan “Pelajar Berdaya, Mandiri dalam Berkarya” kita bisa membangun Kota Tasikmalaya yang lebih aman, damai, dan berkualitas.